Senin, 07 November 2016
Mencari Berkah Dengan Sedekah 2
(Bagian- 2)
☄ *MENCARI BERKAH DENGAN SEDEKAH*
🔹🔸🔹
_*KECINTAAN MANUSIA TERHADAP DUNIA, PADAHAL DUNIA TIDAKLAH SEBERAPA*_
Alloh Ta’ala berfirman:
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ ^ قُلْ أَؤُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرٍ مِنْ ذَلِكُمْ لِلَّذِينَ اتَّقَوْا عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَأَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ وَرِضْوَانٌ مِنَ اللهِ وَاللَهُ بَصِيرٌ بِالْعِبَادِ
_“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). Katakanlah Wahai Muhammad: “Inginkah aku kabarkan kepada kalian apa yang lebih baik dari yang demikian itu?”. Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Robb mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, mereka kekal didalamnya. Mereka dikaruniai isteri-isteri yang disucikan serta keridhoan Allah. dan Allah Maha melihat akan hamba-hamba-Nya”._ (QS Ali-‘Imron 14-15)
Syaikh As-Sa’dy Rahimahulloh mengatakan: “Ketika perkara-perkara tersebut dibuat indah bagi mereka dengan adanya bujukan-bujukan yang bergejolak, maka jiwa-jiwa manusia menjadi terikat kepadanya dan hati-hati pun condong. Pada kenyataannya (dalam menghadapi perkara ini –pen) manusia terbagi kepada dua kelompok:
*Kelompok pertama*_ adalah orang-orang yang menjadikan perkara-perkara di atas sebagai tujuan, sehingga pikiran-pikiran, apa-apa yang terlintas di benak, amalan-amalan lahir dan batin tercurah untuk itu. Mereka disibukkan dari tujuan penciptaan mereka (untuk mengesakan Alloh dalam peribadatan –pen) …
*Kelompok kedua*_ adalah orang-orang yang mengetahui maksud (diindahkannya perkara dunia tersebut –pen), bahwa sesungguhnya Alloh menjadikannya sebagai cobaa dan ujian bagi para hamba-Nya, agar Dia mengetahui mana hamba yang lebih mengedepankan ketaatan kepada-Nya, keridhoan-Nya daripada kelezatan-kelezatan dunia dan syahwatnya. Yaitu orang-orang yang menjadikan perkara-perkara dunia tersebut sebagai sarana dan jalan untuk mengumpulkan bekal darinya untuk akhirat mereka. Mereka menikmati perkara-perkara dunia tersebut adalah sebagai penolong mereka untuk mencapai keridhoan-Nya”.
Alloh tidak melarang manusia untuk mengecap kenikmatan itu semua, karena memang dunia ini telah Alloh jadikan untuk mereka:
هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا
_“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kalian”._ (QS Al-Baqoroh 29)
Namun dunia yang dikaruniakan itu didasari hikmah yang mulia terkait pencapaian seseorang kelak di akhiratnya. Tempat penuh kenikmatan abadi yang tiada taranya, yang tak sebanding dengan dunia yang fana.
Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
والله ما الدنيا في الآخرة إلا مثل ما يجعل أحدكم إصبعه هذه في اليم، فلينظر بم ترجع؟
_“Demi Alloh, tidaklah dunia itu dibandingkan akhirat melainkan seperti yang bisa diperbuat seseorang diantara kalian dengan jarinya ini ke dalam lautan. Maka lihatnya seberapa (air pada jarinya) yang bisa didapatkannya”._ (HR Muslim dari Mustawrid Rodhiyallohu ‘Anhu)
_*Maka jika anda ingin masuk kepada kelompok yang kedua, sesungguhnya Islam telah menunjukkan jalan-jalannya. Namun jika anda merasa kecondongan terhadap dunia lebih mendominasi maka banyaklah meminta pertolongan dan ampunan-Nya, wallohul Musta’an.*_
زُيِّنَ لِلَّذِينَ كَفَرُوا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَيَسْخَرُونَ مِنَ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ اتَّقَوْا فَوْقَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَاللَّهُ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَاب
_“Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di hari kiamat. dan Allah memberi rezki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas”._ (QS Al-Baqoroh 212)
_*ALOKASI HARTA: ANTARA ROYAL DAN PELIT*_
Alloh Ta’ala berfirman:
وَلَا تَجْعَلْ يَدَكَ مَغْلُولَةً إِلَى عُنُقِكَ وَلَا تَبْسُطْهَا كُلَّ الْبَسْطِ فَتَقْعُدَ مَلُومًا مَحْسُورًا
_“Janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal”._ (QS Al-Isro’ 29)
_*Alloh melarang hamba untuk pelit:* “Janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu”, dan *Alloh juga melarangnya untuk boros:* “janganlah kamu terlalu mengulurkannya”.-
Dengan demikian diketahui bahwa sikap yang benar adalah pertengahan antara keduanya, sebagaimana Alloh sebutkan dalam firman-Nya:
وَالَّذِينَ إِذَا أَنْفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ بَيْنَ ذَلِكَ قَوَامًا
_“Orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian”._ (QS Al-Furqon 67)
_Maka wajib bagi seseorang untuk mengetahui bahwa dermawan bukanlah boros dan hemat bukanlah pelit. *Pelit adalah menahan harta pada tempat yang selayaknya, bahkan sampai tahap wajib baginya untuk memberi. Sementara boros adalah mengeluarkan harta pada perkara yang tidak pantas, bahkan sampai tahap haram baginya untuknya untuk memberi”.*_ [Lihat, Adhwa’ul Bayan – Imam Syinqithy, tentang tafsir ayat di atas]
Bersambung.... Ke (Bagian- 3) In sya Alloh.
💎 _*Faedah ✍🏽 oleh :*_
Ustadz Abu Ja'far Al Minangkabawiy -hafidzhohulloh-
Join Channel Telegram http://bit.do/majaalisahlissunnahaudio