Sabtu, 05 Agustus 2017

Torojunya Sang Penyair

Adapun tentang ucapan

“Seandainya mereka meluluhkan dagingnya pastilah menjadi sunnah,”

sang penyair Abu Muslim Al Hajuriy حفظه الله berkata:

“Sebenarnya aku hanyalah memaksudkan dengan bait syair tadi untuk menggambarkan kerasnya Syaikh Yahya -hafizhahulloh- dalam memegang teguh Al Kitab dan As Sunnah, dan kebencian beliau terhadap orang yang menyelisihi Al Kitab dan As Sunnah. Dan yang demikian itu di dalam bab sabda Nabi -shalallohu ‘alaihi wa sallam- tentang Salman():

ملئ إيمانا إلى مشاشه

“Dia itu penuh dengan keimanan hingga ke ujung tulang rawannya.”

Dan tidaklah aku menginginkan hal itu untuk ghuluw (berlebih-lebihan) kepada Syaikh. Dan tidaklah aku memaksudkan bahwasanya beliau menjadi Qur’an. Na’udzu billahi min dzalik.

Dan dengan mempertimbangkan bahwasanya bait syair tadi telah menyebabkan makna yang salah dan telah dimanfaatkan oleh sebagian orang-orang yang terfitnah untuk mencerca Dammaj dan mencerca Syaikh Yahya -hafizhahulloh-, maka aku taroju’ darinya, aku mohon ampunan pada Alloh dan bertobat kepada-Nya.

Walhamdu lillahi robbil ‘alamin.

Ditulis oleh:

Abu Muslim Ahmad bin Muhammad ibnul Husain

Az Za’kari Al Hajuri

Darul Hadits Di Dammaj

2 Robi’uts Tsani 1430 H()

Sumber: https://risalahilmiyyah.wordpress.com/2017/07/28/kasus-ketergelinciran-sebagian-penyair/