Laman

Jumat, 17 November 2017

Apakah Benar Dizaman Nabi Dan Sahabat Belum Ada Bid'ah Dan Ahlul Bid'ah

Tanya:
Titipan pertanyaan:
Apakah benar di zaman nabi dan shahabat belum ada bid'ah dan ahlul bid'ah?

Jawab:
Kalau di zaman Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam memang tidak nampak bid'ah dan ahlinya namun sudah ada indikasinya, ketika Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam membagikan harta dari rampasan perang maka berkatalah 'Abdullah bin Dzil Khuwaishirah At-Tamimiy:

اعْدِلْ يَا رَسُولَ اللَّهِ.

"Berbuat adillah engkau wahai Rasulullah".

Kemudian Nabi Shallallahu' Alaihi wa Sallam terangkan kepada shahabatnya tentang orang tersebut dan orang-orang yang akan lahir darinya.

Dan bahkan kebid'ahan yang paling jelas yang diingkari langsung oleh Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam adalah perbuatan 'Adi bin Hatim Radhiyallahu 'Anhu yang mengenakan kalung salib yang terbuat dari emas, beliau katakan kepadanya:

اِطْرَحْ هَذَا الْوَثَنَ

"Buanglah berhala ini".
Alhamdulillah 'Adiy Radhiyallahu 'Anhu langsung membuangnya dan bersegera mengikuti Nabi kita Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.

Mengenakan salib atau mengagungkannya adalah bid'ah yang diada-adakan setelah diangkatnya Nabiullah 'Isa 'Alaihish Shalatu was Salam ke langit.
Awalnya salib itu hanyalah suatu kebid'ahan, salib dibuat untuk mengenang 'Isa 'Alaihish Shalatu was Salam kemudian diagungkan salib tersebut hingga kemudian menjadi kesyirikan dengan cara disembah sebagaimana yang kita dapatkan di zaman ini.

Dan setelah Nabi kita Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam wafat, maka di zaman para shahabat mulailah terang-terangan bermunculan bid'ah dan bahkan ahlu bid'ah terang-terangan mendakwahkan kebid'ahan mereka, seperti pada kisah 'Abdullah bin Mas'ud dan Abu Musa Radhiyallahu 'Anhuma yang keduanya mendatangi sekelompok kaum yang mengadakan dzikir jama'ah di masjid dengan menghitung-hitung kerikil, dan kesudahan sekelompok kaum tersebut ternyata menjadi musuh hingga kemudian diperangi oleh Ali bin Abi Thalib dan para shahabatnya. Walhamdulillah.

(Abu Ahmad Muhammad Al-Khidhir di Kemang Pratama-Bekasi pada 28 Shafar 1439).

⛵ http://t.me/majaalisalkhidhir